Belajar HRD
Selamat Belajar HRD.........
Jumat, 26 Mei 2017
Minggu, 13 September 2015
PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM
Keluhan mengenai penilaian kinerja sering sekali kita
dengar dari karyawan yang mendapatkan penilaian kurang, hal ini menimbulkan
kekecewaan dari karyawan dan biasanya berdampak pada menurunnya semangat kerja,
sebagian dari mereka akan mengatakan “mengapa aku bekerja lebih giat? Toh nanti
juga di nilai kurang”. Selain itu akan berdampak pula pada hubungan kerja (team
work) “mengapa saya harus membantu orang lain, nanti dia yang mendapat
penilaian baik” atau “seharusnya nilai saya lebih baik jika dibandingkan dengan
dia, namun saya yang mendapatkan penilaian kurang” yang kadang-kadang dampak
lebih jauhnya adalah hilangnya kepercayaan karyawan kepada atasan bahkan kepada
perusahaan.
Konflik seperti di atas sering kita dengar dan mungkin
juga kita rasakan, bisa jadi konflik tersebut bukanlah disengaja oleh atasan
atau perusahaan, namun karena belum pahamnya atasan atau management terhadap
solusi dari permasalahan ini.
Biasanya ada dua upaya yang dilakukan perusahaan,
yaitu dengan menerapkan performance appraisal atau performance management. Lalu
apa bedanya kedua hal tersebut?
TABEL PERBEDAAN
PM VS PA
Jadi performance appraisal adalah salah satu bagian
dari proses performance management.
Definisi
Performance Management
Jika diterjemahkan secara bebas, maka performance
management adalah pengelolaan kinerja. Jadi hasil kerja karyawan dikelola
dengan baik sejak awal, yaitu direncanakan, dikontrol dan dievaluasi sehingga hasil kerja
karyawan bukanlah hal yang mengejutkan di akhir bulan atau di akhir periode.
Performance management adalah “Suatu kegiatan dimana
organisasi mendapatkan informasi tentang seberapa baik seorang pegawai
mengerjakan pekerjaannya” sehingga setiap karyawan akan terukur kualitas dan kuantitas hasil
kerjanya.
Performance management merupakan proses yang terus menerus, bukan hanya
satu kejadian saja, dimana para atasan memastikan bahwa aktifitas dan hasil
akhir para pegawai berkesinambungan dengan tujuan/ target organisasi. Dengan
demikian melalui performance management tujuan organisasi dapat dicapai.
Performance management merupakan sebuah system yang menghubungkan target
kinerja individu dengan tujuan organisasi, artinya disini tujuan organisasi
jangka panjang maupun jangka pendek sudah tersusun terlebih dahulu. Jika tujuan
organisasi belum tersusun, maka yang terjadi adalah penyusunan performance
management tanpa tujuan, hanya berdasarkan job description saja.
Performance management merupakan sebuah system yang memastikan
pencapaian seluruh tujuan orgnisasi dan individu. Karena dalam performance
management system ini sejak awal planningnya sudah in line dengan tujuan
organisasi dan saat berjalannya selalu mendapatkan review atau evaluasi agar
mencapai apa yang sudah ditentukan.
Performance management merupakan sebuah system yang membuat karyawan
bertanggung jawab untuk memantau progress pencapaiannya secara regular. Atasan
pun dapat melakukan pemantauan pencapaian team nya.
Performance management merupakan sebuah system yang berhubungan dengan
system sumber daya manusia yang lainnya, misalnya promosi, rotasi, demosi,
training, bonus, kenaikan gaji.
Tujuan
Performance Management
“Sebagai
alat untuk mencapai target / tujuan organisasi secara umum, dan tujuan / target
individu secara khusus”
Manfaat Performance
Management
* Kenaikan Gaji
* Menetapkan Besaran Bonus
* Dasar Promosi Jabatan
* Pelatihan dan Pengembangan diri
Siklus
Performance Management
A. Performance
Planning
Pada siklus ini, ada dua hal
penting yang menjadi kriteria penting dalam performance management, yaitu :
- Performance (KPI)
- Competency (Soft Competency &/ Technical
Competency).
Semua kepala department dan
karyawan bersama-sama membuat KPI (yang turun dari visi misi organisasi).
Sementara Competency sudah ditentukan dari HR.
1.
Cara membuat KPI
KPI harus memenuhi prinsip SMART;
Specific : Apa yang ingin di capai spesifik agar tidak
melebar dan teratah
Measurable : Apa yang ingin di capai terukur, sehingga
jelas targetnya
Achievable : Apa yang ingin di capai mungkin untuk di
capai
Realistic : Apa yang ingin di capai realistis, down to
earth atau membumi
Timely : Apa yang ingin di capai ditetapkan waktunya
Empat langkah membuat KPI :
-
TAHAP 1 :
Silahkan lihat Job Description/Job Profile
Silahkan lihat Job Description/Job Profile
Tentukan KRA (area kinerja utama)
Tentukan Skala prioritas mana jobdes yang
kontribusinya
besar
Jadikan KPI
-
TAHAP 2 :
Tentukan ukuran keberhasilan dari setiap jobdes
Pertanyaan bantuan untuk membuat ukuran keberhasilan
yaitu “Apa output dari setiap jobdes tersebut?”, lalu buatlah ukuran Keberhasilannya.
-
TAHAP 3 :
Ubah ukuran keberhasilan menjadi KPI
Ada 2 tipe KPI, yaitu GAS (ditambah, dikurangi) & REM (dikurangi,
diturunkan)
- TAHAP 4
Uraian detil KPI : Bobot, Rumus, Indikator Penilaian
a. Tips menentukan bobot yaitu dari semua KPI yang sudah
di buat, tentukan dahulu skala
prioritasnya, kemudian beri bobot terbesar utk KPI prioritas utama, beberapa KPI bisa punya bobot sama,
total bobot harus 100%.
b. Tips membuat rumus yaitu :
rumus mengambarkan perhitungan KPI, lakukan simulasi untuk memastikan rumus
tidak salah, buat rumus sesimpel mungkin.
c. Indikator penilaian bisa
menggunakan sekala likert sangat kurang, kurang, cukup, baik, sangat baik atau
kurang, cukup, baik.
No
|
KPI
|
Rumus
|
Bobot
|
Indikator Penilaian
|
Skor
|
||
1 : Kurang
|
2 : Cukup
|
3 : Baik
|
|||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
Cara Membuat Competency
- Cara membuat soft competency sudah di bahas dalam
tulisan di blok ini, sehingga tidak akan di bahas lagi, silahkan lihat tulisan
cara membuat soft competency.
-
Cara membuat technical competency, secara garis besarnya
akan di jelaskan, namun secara detil tidak akan di bahas di sini, lain waktu
akan ditulis di blok ini.
Silahkan ambil job des atau job profile perusahaan anda, kemudian
silahkan lihat tugas utama jabatan tersebut dan aktifitasnya. Selanjutnya silahkan
tentukan kemampuan teknis apa yang dibutuhkan jabatan tersebut untuk melakukan
tugas utama atau aktifitas tersebut.
Untuk mendapatkan skor Performance Management,
hitunglah nilai KPI dan competency, akan lebih baik jika di bobotkan. Skor
akhir di beri keterangan sebagai berikut :
Range
|
Keterangan
|
||
1
|
-
|
1,66
|
Kurang
|
1,67
|
-
|
2,34
|
Cukup
|
2,37
|
-
|
3
|
Baik
|
A. Performance
Appraisal
Performance
appraisal merupakan salah satu proses dari performance management. Performance
appraisal merupakan aktifitas penilaian atas hasil kerja, baik bulanan,
kuartal, semester atau tahunan. Prosesnya biasanya dimulai dengan setiap
karyawan mengisi pencapaiannya di kertas kerja KPI atau di KPI On Line.
Kemudian bawahan menghadap atasan untuk meminta approval / persetujuan bahwa
KPI yang di isi / di input sudah benar. Pada proses ini atasan wajib memeriksa
dengan seksama kebenaran pencapaian bawahan, aktifitas ini adalah bentuk
tanggung jawab atasan terhadap kinerja bawahan. Mungkin saja terjadi perbedaan
pendapat mengenai hasil pencapaian bawahan, oleh sebab itu bawahan harus
menyiapkan bukti pencapaiannya, begitu juga dengan atasan. Bukti ter valid yang
akan di pakai sebagai data pencapaian KPI. Hasil akhir dari proses ini adalah
ditandatanganinya atau di approval pencapaian KPI bawahan oleh atasan.
B. Performance
Review
Performance
review merupakan aktifitas review atasan kepada bawahan untuk mengevaluasi
hasil kerja bawahan dengan tujuan meningkatkan performance bawahan. Bentuk
review dapat berupa coaching atau counseling. Performance review biasanya
dilakukan setelah performance appraisal. Yang direview adalah hasil pencapaian
KPI baik pencapaian yang kurang atau pun pencapaian yang sudah bagus.
Pencapaian kurang, mengapa kurang? Apa yang salah? Bagaimana agar pencapaian
bisa menjadi lebih baik lagi? Butuh support apa? Butuh keterampilan apa? Hal
ini harus digali sampai dalam. Kemudian ketika pencapaian bagus pun harus di
review, mengapa bagus? Apakah targetnya salah? Apakah sudah bekerja keras?
Apakah karena bekerja cerdas? Apakah karena factor keberuntungan? Ataukah ada
kecurangan? Apakah sudah melakukan sesuai prosedur? Apakah memang kompetensinya
bagus?. Hasil akhir dari proses ini adalah rekomendasi ataupun rencana kerja
kedepan, termasuk butuh pengembangan apa?.
C. Performance
Development
Performance
development adalah salah satu siklus/aktifitas dari performance management
dimana karyawan mendapatkan pengembangan dengan tujuan agar dapat mencapai
target KPI. Sumber data pengembangan biasanya dari hasil performance review.
Metode pengembangan bisa bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan pengembangan,
bisa training / workshop / on the job training dll. Sangat bagus jika hasil
pengembangan dimonitor seberapa berhasilnya, misalnya dengan evaluasi level 1,
level 2 sampai dengan level 5.
Hasil Akhir dari system ini adalah 9 box talent management.
Secara umum performance management
sudah di jelaskan, namun jika masih ada yang perlu di diskusikan silahkan
menghubungi saya diemail. Terimakasih semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)