Sabtu, 20 September 2014

COMPETENCY DICTIONARY 1

NoKompetensiLevelDevinisi
1Kemampuan perencanaan(planning)Kemampuan untuk menentukan tujuan/sasaran yang ingin dicapai, memantapkan rencana dan menyusun rencana-rencana kecil untuk mengkoordinasikan kegiatan.
1Tidak pernah menetapkan tujuan/sasaran pribadi, hanya mengikuti prosedur saja.
2Menentukan tujuan/sasaran yang hendak dicapai secara garis besarnya saja.
3Menentukan tujuan/sasaran yang hendak dicapai secara terperinci, meliputi kuantitas, kualitas dan waktu dengan menyusun langkah-langkah pencapaian sasaran berikut sumber daya yang diperlukan.
4Mengembangkan beberapa alternatif pencapaian sasaran berikut sumber daya yang diperlukan dan mampu meraih alternatif terbaik.
5Mempersiapkan langkah-langkah pencegahan apabila terjadi gangguan pada pelaksanaan pencapaian tujuan
6Mampu mensosialisasikan segala tujuan/sasaran yang dibuat dan langkah-langkah pencegahannya dan dimengerti serta dapat diterima oleh seluruh perusahaan.

2Kemampuan pengorganisasian (organizing)Kemampuan untuk menentukan jenis/macam pekerjaan, mengelompokkannya, menentukan sumber daya yang dipergunakan, mengatur pelaksanaan tugas (pembagian tugas) dan koordinasinya.
1Hanya memakai sistem dan prosedur pekerjaan yang sudah ada (misalnya job description, petunjuk pelaksanaan pekerjaan dsb) yang mungkin sudah tidak sesuai lagi dan butuh perbaikan.
2Mampu membatasi/mendefinisikan ulang macam pekerjaan yang diperlukan dan kompleksitasnya dan membaginya ke dalam unit dan pekerjaan yang lebih spesifik, mampu melakukan formalisasi dan sentralisasi pekerjaan.
3Mampu mengatur penggunaan alat, mesin serta fasilitas dan sumber daya lainnya dan mengatur pelaksanaan tugas di antara anggota kelompok kerja.
4Memperhitungkan efisiensi dan efektivitas pengaturan penggunaan alat, mesin serta fasilitas dan sumber daya lainnya.
5Menciptakan kesatuan komando untuk seluruh unit kerja dalam organisasi ; membangun hubungan antara individu, unit kerja dan divisi serta memantapkan batas wewenang/kekuasaan secara formal.
6Mampu menciptakan sistem baru dalam seluruh pekerjaan yang disesuaikan dengan tuntutan jaman dan jauh ke depan yang dapat diterapkan dalam organisasi.

3Kepemimpinankepemimpinan adalah keingingan untuk mengambil peran sebagai pimpinan dalam suatu kelompok dan memastikan adanya kejelasan si antara kelompok. Kepemimpinan kelompok umumnya (tetapi tidak selalu) muncul dari posisi atau otoritas formal.
1Mengadakan rapat dengan baik. Mengmukakan tujuan dan agenda, mengendalikan waktu.
2Membagi informasi. Memastikan anggota kelompok mendapatkan informasi yang diperlukan, menjelaskan alasan dari suatu keputusan. Memberikan kejelasan tentang sasaran kelompok dan bagaimana kontribusi setiap peran anggota dalam mencapai sasaran tersebut.
3Menggunakan otoritas secara adil. Menggunakan otoritas formal dan kekuasaaan secara adil dan merata. Memperlakukan semua anggota kelompok secara adil dan merata.
4Meningkatkan efektivitass kelompok. Meningkatkan efektivitas, moral dan produktivitas kelompok (keputusan untuk merekrut, mengeluarkan anggota kelompok, memberi pelatihan, dll). Termasuk tindakan-tindakan yang bertujuan untuk membangun semangat kelompok.
5Menjaga kelompok . Melindungi kelompok dan reputasinya. Memastikan kebutuhan praktis kelompok terpenuhi: mendapatkan orang yang tepat, sumber daya, informasi.
6Bertindak sebagai pemimpin. Memasrtikan bahwa orang lain dapat menerima misi, sasaran, agenda, iklim, kebijakan. Menjadi contoh baik. Memastikan tugas-tugas kelompok telah selesai. Pemimpin yang dapat diandalkan.
7Mengkomunikasikan visi. Memiliki karisma, menyampaikan visi yang menarik yang menimbulkan antusiasme, energi dan komitmen bagi kelompoknya.

4PengarahanPengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan probadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam.
1Memberi petunjuk. Memberi petunjuk dan menjelaskan tugas secara rinci dan jelas. Secara eksplisit mendelegasikan rincian tugas rutin adar mendapat keleluasaan untuk memperhatikan hal-hal yang lebih bernilai atau lebih jangka panjang.
2Menentukan batasan. Dengan tegas mengatakan “tidak”terhadap permintaan yang tidak masuk akal, atau menentukan batasan untuk perilaku orang lain. Bisa juga memanipulasi situasi untuk membatasi pilihan orang lain, atau memaksa mereka menyediakan sumberdaya yang diinginkan.
3Menuntut kenerja yang tinggi. Secara sepihak menetapkan standar, menuntut kinerja yang tinggi, kualitas dan sumber daya yang menarik. Meminta kepatuhan atas perintahnya atau permintaannya dengan pengawasan yang ketat.
4Menuntut orang untuk bertanggung jawab terhadap kinerjanya. Secara konsisten menbandingkan kinerja orang dengan standar. Menyatakan konsekuensi dan mengkonfrontasi orang lain secara terbuka dan langsung dalam masalah kinerja.

5Mengembangkan orang lainMengembangkan orang lain adalah keinginan tulus untuk mendorong proses belajar dan pengembangan orang lain. Kompetensi ini berfokus pada intensi untuk pengembangan bukan sekedar pelatihan formal.
1Menyatakan harapan positif. Memberikan komentar atau menyatkan harapan yang positif tentang pengembangan masa depan orang lain: kemampuan dan potensi sekarang dan masa depan. Percaya bahwa orang lian inging dan bisa belajar untuk meningkatkan kinerja mereka.
2Memberikan instruksi. Memberik instruksi rinci/ atau on-the-job demostration, memberitahukan cara mengerjakan sesuatu, memberi saran yang spesifik dan bermanfaat.
3Memberikan penjelasan dan dukungan. Memberikan arahan dan penjelasan atau rasional. Memberik dukungan praktis untuk memudahkan pekerjaan bawahan (memberi tambhaan sumber daya, alkat, informasi, saran ahli). Mengajukan pertanyaan, memberi tes atau menggunakan metode lain untuk memastikan bahwa orang tersebut telah memahami penjelasan yang diberikan.
4Memberikan umpan balik yang berimbang. Memberi umpan balik yang spesifik untuk tujuan pengembangan. Membesarkan hati orang yang baru saja mengalami kegagalan. Memberikan umpan balik negatif tentang perilaku bukan tentang pribadi , dan memberikan harapan positif untuk kinerja dimasa datang atau saran pribadi untuk perbaikan.
5Melakukan bimbingan (coaching). Mengatur penugasan, pelatihan formal atau hal lain yang sesuai untuk mendorong pengembangan dan proses belajar seseorang. Membuat orang mencari jawaban atas masalah mereka sendiri sehingga mereka mengetahui mengapa, daripada memberikan jawabannya. Ini tidak termasuk pelatihan formal yang merupakan kewajiban perusahaan, melailnkan mengidentifikasikan kebutuhan seseorang akan pelatihan dan pengembangan dan mengembangkan program atau materi baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

6KerjasamaKerjasama adalah keinginan untuk bekerja sama dengan orang lian secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok. Bukan bekerja terpisah atau saling berkompetisi. Komptensi kerjsama menekankan peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin.
1Bekerjasama. Berpartisipasi, anggota kelompok yang baik –melakukan tugas/bagiannya, mendukung keputusan kelompok. Sebagai anggota kelompok, mengupayakan agar anggota lain mendapat informasi yang relevan dan bermanfaat, misalnya informasi tentang proses kelompok, tindakan individual, atau peristiwa penting.
2Mengungkapkan harapan yang positif. Menyatakan harapan yang positif tentang orang lain dalam hal kemampuan, peran yang diharapkan, dsb. Menbicarakan anggota kelompok secara positif.
3Menghargai masukan. Menghargai masukan dan keahlian orang lain. Mau belajar dari orang lain (termasiuk dari bawahan dan teman sejawat). Meminta ide dan mendapat kepada semua anggota kelompok untuk membantu membuat keputusan. Mendorong kerjasama kelompok.
4Memberikan dorongan. Secara terbuka memberi pujian kepada orang yang berkinerja baik. Mendorong dan memberdayakan orang lain. Membuat orang lain merasa kuat dan penting.
5Membangun semangat kelompok. Bertindak untuk menciptakan suasana kerjasama yang akrab dan moral kerja yang dalam kelompok (misalnya menciptakan simbol identitas kelompok). Menyelesaikan perselisihan yang terjadi dalam kelompok. Melindungi/mempromosikan reputasi kelompok.

7Kemampuan pengendalian (controlling)kemampuan untuk memonitor kegiatan , memastikan tujuan telah tercapai seperti yang sudah direncanakan serta memperbaiki penyimpangan bila ada.
1Mampu melakukan kontrol terhadap pekerjaanya sendiri untuk memastikan pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
2Mampu mengawasi jalannya kegiatan dalam unit kerja kecil untuk memastikan pencapaian tujuan yang sudah dietapkan dan melakukan perbaikan apabila terjadi penyimpangan.
3Mampu mengawasi jalannya kegiatan dalam unit kerja besar/departemen untuk memastikan pencapaian tujuan yang sudah dietapkan dan melakukan perbaikan apabila terjadi penyimpangan.
4Mampu mengawasi jalannya kegiatan dalam beberapa unit kerja besar/departemen untuk memastikan pencapaian tujuan yang sudah dietapkan dan melakukan perbaikan apabila terjadi penyimpangan.
5Mampu mengawasi jalannya kegiatan dalam divisi untuk memastikan pencapaian tujuan yang sudah dietapkan dan melakukan perbaikan apabila terjadi penyimpangan.
6Mampu mengawasi jalannya kegiatan keseluruhan perusahaan sehingga sesuai dengan strategi pencapaian sasaran yang telah ditentukan, dan segera melakukan koreksi-koreksi apabila terjadi penyimpangan.

8Kemampuan pemikiran konseptualkemampuan untuk menidentifikasikan pola atau hubungan yang tidak tampak dengan jelas. Termasuk didalamnya menyimpulkan informasi yang beragam dan tidak lengkap menjadi sesuatu yang jelas, mengidentifikasi kunci atau dasar permasalahan di dalam situasi yang kompleks dan menciptakan konsep-konsep baru.
1Menggunakan aturan dasar. Menggunakan aturan dasar, logika dan pengalaman masa lampau, pola kecendrungan (pattern) dalam mengidentifikasikan masalah. Mengetahui jika suatu peristiwa sama dengan peristiwa yang pernah terjadi dan mengenali kesamaan tersebut.
2Menggunakan konsep yang kompleks. Menggunakan pengetahuan teori atau trend masa lalu dalam melihat situasi sekarang(analisis masalah dasar, portofolio analisis). Mengaplikasikan dan memodifikasi konsep/metode kompleks untuk memecahkan permasalahan bisnis.
3Menjelaskan masalah atau situasi yang kompleks. Membuat situasi atau ide yang kompleks menjadi jelas, sederhana dan mudah dimengerti dengan menyusun suatu penjelasan yang berarti. Menyampaikan observasi atau pengetahuan yang ada dengan cara yang lebih sederhana. Dapat mengidentifikasikan kunci permasalahan pada situasi yang kompleks.
4Menciptakan konsep baru. Membuat konsep baru (yang tidak jelas bagi orang lain dan yang tidak dipelajari dari pendidikan atau pengalaman sebelumnya) untuk menjelaskan situasi atau memecahkan masalah.

9Kemampuan pemikiran analitispemahaman situasi/masalah dengan menguraikan masalah tersebut menjadi bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi tersebut secara bertahap. Termasuk didalamnya menyusun bagian-bagian tersebut secara sistematis; membuat perbandingan dari aspek-aspek yang berbeda; menetapkan prioritas secara rasional; mengidentifikasikan urutan waktu; hubungan sebab-akibat atau hubungan jika-maka.
1Menguraikan analitis. Menguraikan masalah atau situasi menjadi daftar tugas atau aktivitas sederhana tanpa mengaitkannya dengan nilai dan prioritas.
2Melihat hubungan tunggal atau sesederhana/dasar. Memilah masalah menjadi beberapa bagian. Membuat hubungan sederhana antar bagian-bagian tersebut. Hubungan sederhana atau tunggal, misalnua A mengakibatkan B; bisa memisahkan menjadi dua bagian: pro dan kontra. Mengurutkan daftar tugas berdasarkan urutan kepentingannya.
3Melihat hubungan majemuk atau kompleks. Menganalisa hubungan antara beberapa bagian dari masalah atau situasi misalnya A menyebabkan B; B menyebabkan C dan C menyebabkan Membagi tugas kompleks menjadi tugas yang lebih sederhana dalam cara yang sistematis. Mengidentifikasikan beberapa faktor penyebab yang potensial dan atau konsekuensi-konsekuensi dari berbagai tindakan. Menganalisa hubungan antara beberapa bagian masalah atau situasi
4Membuat analisa atau perencanaan yang kompleks. Menggunakan beberapa teknik analisa untuk menguraikan permasalahan yang kompleks. Menggunakan beberapa teknik analisa untuk memecahkan masalah-masalah kompleks untuk mencapai solusi. Hal ini melibatkan hubungan kausal yang majemuk yang mengarah pada lebih dari satu solusi.

10Dorongan Berprestasi0Fokus pada tugas. Bekerja keras, tetapi tidak ada bukti hasil kerja sesuai dengan standard prestasi.
1Bekerja dengan baik. Mencoba bekerja dengan baik dan benar. Merasa tidak puas bila melihat ketidak-efisienan (misalnya mengeluh karena waktu yang terbuang) tapi tidak melakukan tindakan perbaikan yang spesifik.
2Mencapai standar prestasi yang ditentukan. Memenuhi standar prestasi atau target yang ditetapkan oleh manajemen.
3Meningkatkan kinerja. Membuat perubahan spesifik dalam sistem atau metode kerjanya untukmeningkatkan kinerja (misalnya melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih cepat, dengan biaya lebih rendah; meningkatkan kualitas, kepuasan pelanggan, pendapatan) tanpa menetapkan sasaran yang spesifik.
4Menetapkan dan mencapai sasaran yang menantang. Menetapkan dan melakukan sesuatu untuk mencapai sasaran yang menantang baik untuk diri sendiri dan orang lain.
5Membuat analisis cost-benefit. Membuat keputusan, menetapkan prioritas atau memillih sasaran berdasarkan perhitungan input dan output; secara eksplisit menyatakan pertimbangan keuntungan, return on-investment atau analisis cost-benefit.
6Mengambil resiko wirausaha yang diperhitungkan. Membuat komitmen dalam menyediakan sumber daya dan waktu yang signifikan (dalam situasi yang tidak pasti) untuk meningkatkan keuntungan (misalnya mencoba membuat produk baru) seraya mengambil tindakan untuk meminimalkan resiko ( misalnya melakukan riset pasar)
11Inovation
0Tidak mengerjakan sesuatu yang baru. Mengerjakan hal yang rutin saja.
1Baru bagi pekerjaan. Melakukan sesuatu (untuk meningkatkan kinerja) yang belum dikerjakan pada pekerjaan tersebut sebelumnya, tetapi mungkin telah dilakukan di tempat lainnya dalam perusahaan.
2Baru bagi departemen atau unit tempatnya bekerja. Membawa suatu penemuan atau kreativitas baru yang menuntun pada efisiensi kerja departemen atau unit tersebut.
3Baru bagi perusahaan. Meningkatkan kinerja dengan melakukan sesuatu yang baru dan berbeda (yang belum dikerjakan di perusahaan, tetapi tidak harus baru bagi industri).

12Orientasi Pelayanan PelangganKeinginan untuk melayani atau membantu orang lian dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka. Artinya berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan diartikan secara luas, yaitu meliputi pelanggan internal dan eksternal.
1Menindaklanjuti permintaan, pertanyaan, keluhan pelanggan. Mengabarkan pelanggan tentang kemajuan proyek. Memantau kepuasan pelanggan. Menyampaikan informasi yang berguna kepada pelanggan. Memberikan pelayanan yang ramah dan menyenangkan.
2Mengambil tanggung jawab pribadi. Mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah pelayanan. Menyelesaikan masalah secara cepat dan tidak defensif.
3Bertindak untuk pelanggan. Menyediakan diri setiap saat, terutama pada saat pelanggan sedang dalam masa kritis. Misalnya, memberikan nomor telepon rumah atau nomor radio panggil kepada pelanggan agar mudah dihubungi. Atau mungkin menyediakan waktu lebih lama di tempat pelanggan. Bertindak lebih dari yang biasa doharapkan pelanggan.
4Menanggapi kebutuhan mendasar pelanggan. Mengetahui bisnis pelanggan dan/atau mencari informasi mengenai kebutuhan mendasar yang sesungguhnya dari pelanggan, lebih dari apa yang pernah diutarakannya. Memberikan jasa atau produk yang sesuai dengan kebutuhan ini.
5Menggunakan perspektif jangka panjang. Bekerja dengan menggunakan perspektif jangka panjang dalam menjawab masalah pelanggan. Bertindak layaknya sebagai kepanjangan tangan pelanggan. Dalam level ini. Yang bersangkutan mampu menjadi tangan kanan pelanggan dalam menyampaikan aspirasi kepada manajemen perusahaan.

13IntegritasIntegritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain “’satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
1Memahami dan mengenali perilaku sesuai dengan kode etik. Mengikuti kode etik profesi dan perusahaan. Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan itu tidak melanggar kode etik.
2Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (values) dan keyakinannya. Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan keyakinan atau berbicara tentang ketidaketisan meskipun hal ini akan mneyakiti kolega atau teman dekat. Jujur dalam berhubungan dengan pelanggan.
3Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk melakukan itu. Secara terbuka mengaku kesalahan. Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri maupun pekerjaan.

14FleksibilitasKemampuan untuk beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam situasi yang berbeda, rekan kerja/kelompok yang berubah-ubah. Kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan-perbedaan dan pendapat yang berlawanan dengan pendapatnya sendiri. Mampu menggunakan pendekatan yang sesuai untuk situasi yang berbeda-beda. Mencakup: daya adaptasi, obyektifitas dalam penilaian dan kemampuan menerima perubahan.
1Melihat situasi secara objektif . Menerapkan aturan secara fleksibel dan tidak kaku, tergantung situasinya termasuk dalam situasi-situasi mendesak (emergency). Dapat mengenali kebenaran dari pendapat orang lain.
2Menggunakan taktik-taktik tertentu dalam menerapkan aturan. Dapat merubah perilakunya ataupun pendekatannya sesuai tuntutan situasi. Menyesuaikan strategi, tujuan/goal atau membuat projek khusus untuk menghadapi situasi yang berbeda-beda.
3Melakukan adaptasi yang lebih bersifat keorganisasian. Melakukan penyesuaian jangka pendek yang berguna bagi perusahaan maupun pelanggan.
4Adaptasi strategi. Melakukan adaptasi yang sifatnya jangka panjang yang berguna bagi perusahaan maupun pelanggan.

15Pencari InformasiKeinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu, seseorang atau permasalah. Hal ini meliputi pencarian informasi secara mendalam, di luar pertanyaan rutin lebih dari yang dituntut dalam pekerjaan. Termasuk “menggali” untuk mendapatkan informasi yang akurat.
1Mengajukan pertanyaan. Mengajukan pertanyaan langsung kepada orang yang ada, berkonsultasi dengan sumber yang ada.
2Melakukan penyelidikan secara pribadi. Terjun langsung untuk menyelidiki masalah atau situasi. Mencari dan bertanya kepada orang yang mengetahui permasalahan. Menanyakan “apa yang terjadi”.
3Menggali lebih dalam. Menyampaikan sejumlah pertanyaan untuk mengetahui akar permasalahn atau potensi yang tersembunyi dibalik isu yang diutarakan. Melibatkan orang lain secara langsung terlibat, meminta pendapat, informasi pendukung, pengalaman, dll. Tidak berhenti pada jawaban pertama, mencari tahu mengapa sesuatu terjadi.
4Melakukan riset. Melakukan upaya sistematik dalam waktu yang terbatas untuk memperoleh data atau umpan balik yang diperllukan, atau penyelidikan mendalam dari sumber yang tidak biasa. Atau melakukan riset formal melalui surat kabar, majalah, jaringan komputer, atau sumber lainnya. Hal ini termasuk riset pasar, keuangan, atau pesaing.

16InisiatifInisiatif merujuk kepada : 1) identifiaksi masalah, hambatan atau peluang dan 2) mengambil tindakan untuk menjawab masalah atau peluang saat ini atau msa datang.
0Tidak memiliki inisiatif.
1Menunjukkan ketekunan. Memerlukan 1 atau 2 tahapan untuk mengatasi hambatan, tidak gampang menyerah.
2Bertindak atas peluang saat ini untuk mengatasi hambatan. Mengidentifikasikan dan melakukan tindakan atas peluang yang ada atau mengatasi hambatan yang muncul. Melakukan sesuatu tanpa diminta dan menyelesaikannya hingga tuntas.
3Bertindak cepat dalam situasi krisis atau tanpa informasi yang lengkap. Sigap mengambil keputusan dan tindakan dalam keadaan krisis tanpa harus menunggu perintah.
4Mengantisipasi masalah dan menciptakan peluang. Mengantisipasi masalah yang mungkin muncul dalam kurun waktu 12 bulan mendatang dan mengambil tindakan untuk mencegahnya. Melihat dan atau menciptakan peluang samapi 12 bulan mendatang dan mengambil tindakan proaktif untuk mewujudkannya.
5Bertindak dengan orintasi jangka panjang. Berpikir dengan orientasi jauh ke depan, lebih dari 1 tahun dan mengidentifikasikan peluang dan rintangan yang mungkin muncul dan mengambil tindakan yang sesuai.

17Membina hubunganMembina hubungan adalah membangun atau membina hubungan akrab, timbal balik, dan hangat atau jaringan kontak dengan orang lain yang akan berguna dalam bekerja dimasa depan. Hal ini mencakup kontak di luar lingkup pekerjaan dan mengarah pada pertemuan sosial dan pribadi.
1Melakukan kontak hubungan kerja. Kemampuan melakukan kontak hubungan kerja.
2Melakukan kontak informal. Melakukan kontak informasl selain kontak dalam pekerjaan. Termasuk memprakarsai diskusi atau obrolan ringan tentang hal-hal yang berhubungan dengan keluarga, olehraga, berita koran, dsb.
3Membina hubungan baik. Membina atau memelihara hubungan baik dengan kenalan atau pelanggan. Secara sadar melakukan usaha untuk membina hubungan. Misalnya asosiasi profesi atas dalam kegiatan olah raga.
4Melakukan kontak sosial. Sesekali memprakarsai pesta, kegiatan atau pertemuan khusus untuk meningkatkan hubungan bagik dengan pihak lain. Termasuk dalam hal ini mengundang kenalan ke rumah atau mengunjungi kenalan dirumahnya. Atau berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan sosial.
5Membina hubungan pribadi. Menciptakan persahabatan yang erta termasuk kesediaan membantu, membela atau mendampingi untuk memperluas jaringan kerja perusahaan dan mencapai tujuan bisnis.

1 komentar:

  1. Halo,
    Boleh tahu, kalau kemus kompetensi ini referensinya siapa?
    Terimakasih.

    BalasHapus